Skip to main content

Hati-hati dengan Berpikir Positif

 



Mungkin diantara kamu, sudah melekat sebuah pernyataan tentang ‘sering-seringlah berpikir positif’ atau ‘berpikir apa yang kita inginkan’. Karena itu yang nanti kita akan dapatkan, sesuai apa yang kita harapkan!’ Betul? Yang setuju silahkan anggukan kepala! Baik terimakasih.

Akan tetapi, kenyataannya. Ketika kamu memiliki konsep tersebut, apakah apa yang kamu inginkan tersebut selalu akan didapatkan? Belum tentu kan? Malah beberapa kali kejadian-kejadian tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Atau tidak sesuai apa yang kita pikirkan. Betul?

Coba kita cek lagi, pernahkah enggak justru yang terjadi malah kebalikannya? Apa yang tidak kita inginkan malah mendapatkannya? Lho kalau begitu, apa yang salah dong dengan teori-teori yang selalu banyak motivator dengungkan, yaitu ‘Berpikirlah apa yang kita ingin kan, maka kamu akan mendapatkan sesuai apa yang diharapkan’. Hmm… membingungkan kah?

Tapi kan kang Muvti juga motivator?

Eh iya yah? Gini aja, kalau bingung berarti tandanya kamu belajar dari motivator yang keliru, ehh... bercanda.  Iya, mari kita belajar sesuatu hal yang baru. Siap yah?

Siap kang.

Memang tidak ada yang salah dengan konsep tersebut, ya tidak salah sama sekali.  Malah saya juga sering mendapatkan hal yang seperti ini. Lantas, bagaimana kalau kita mendapatkan apa yang tidak kita inginkan?

Jawaban dari saya ‘Enjoy aja!’ tenang aja bro. Justru ketika kita mendapatkan apa yang tidak kita harapkan, Allah sedang menguji hambanya. Masih tetap bahagia enggak?

Justru, kebahagian dan ketenangan itu mengubah skenarionya. Enjoy aja lagi! Lagipula hasil sudah terjadi kan? Kita perlu sadar, bahwa kita manusia. Mahluk, bukan pencipta dan bukan penentu hasil.

Tugas manusia apa?

Ikhtiar kang?

Betul tugas kita adalah berusaha. Karena kita sebagai mahluk yang memiliki wewenang cuma sampai situ. Sisanya? Enjoy aja! Serahkan sama yang berhak Maha Mengatur, Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.

Berpikir positif dengan berharap kepadaNya saja, adalah hal yang sempurna! Tugas kita setelah itu, melengkapi dengan berdoa. Setelah itu, beres. Lakukan yang terbaik saja.  Insyaallah, hidup jauh lebih lapang kok. Enggak percaya?

Percaya dong Kang.

Kamu masih bertanya, hasilnya selalu yang terbaik? Enggak juga. Allah kan bukan pembantu kita, terserah Dia mau kasih skenario dia seperti apa.

Tapi saya pengennya yang terbaik kang!

Terbaik menurut siapa? Menurut kamu atau Allah?

Ya menurut Allah lah kang.

Terus ngapain ngatur-ngatur? Serahkan aja sama Allah yang Maha Mengatur. Simple kan?

Iya juga yah…

Satu hal yang enggak boleh hilang. Berprasangka baik. Itu! Percuma kalau kamu menyerahkannya kepada Tuhan tapi kamu selalu mengeluh dengan atas ketetapanNya. Percuma!

Jadi kita BAHAGIA dan BERSYUKUR aja ya Kang?

Cakeppp… dengan begitu hidup jadi lebih indah kan? Selamat berbahagia!

Comments

Popular posts from this blog

Mau Melangkah enggak?

  Ada dua buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Kedua bibit itu saling berkomunikasi, b ibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menanamkan akarku dalam-dalam di tanah ini dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku juga ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.” Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang. Bibit yang kedua bergumam, “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah di sana sangat gelap? J ika kuteroboskan tunasku ke atas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku itu pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka dan siput-siput mencoba untuk memakannya? J ika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai

Melangkah aja!

  Pernahkah kamu membayangkan disebuah daerah yang asing, tersesat dan tidak pernah sama sekali pergi ke sana? Pernah kang… Apa yang kamu pikirkan saat itu? Apakah langsung bertanya keseseorang yang mungkin dia lebih mengetahui seluk-beluk daerah tersebut? Atau kamu menggunakan feeling untuk terus berjalan dan melangkah? Pasti tanya sama seseorang yang lebih tahu kang. Oke, apapun jawabannya. Saya yakin, tugas kamu memilih dari sekian pilihan itu kan? Bertindak segera untuk menemukan tempat tujuanmu? Betul? Betul sekali kang… pokoknya harus nyampe. Yups, karena dengan hanya berdiam diri saja dan tidak melakukan apa-apa, kamu tidak akan ke mana-mana kan? Jelas lah… Cuma diam saja tidak berbuat apa-apa, maka tidak pernah sampai ke tujuan. Setuju kang. Bagaimana kalau kita analogikan hal tersebut dengan kehidupan nyata. Sadarkah kita bahwa sesungguhnya kita adalah mahluk asing di dunia ini? Kita adalah mahluk yang berkelana di kehidupan yang tidak pernah kita kenal se

Sales Gagap Ahli Menjual Buku

Alkisah ada seorang Pengusaha yang baru memulai usaha baru untuk memasarkan Buku, karena dia membutuhkan karyawan, dia membuka lowongan kerja untuk dijadikan seorang sales. keesokan harinya, ternyata ada seseorang yang berbicaranya gagap datang untuk melamar menjadi seorang sales. Gagap : "Sese.. la..mat paagi.. Pak...!!!" Pengusaha : "Selamat pagi..." Gagap : "Saa ya.. lii.. hat di sii..ni bu..tuh karr..yaa..wann.. Pak??" Pengusaha : "Iya, saya butuh karyawan yang pandai dan bisa membuat laku buku-buku saya." Gagap : "Saa..ya bii..sa Pak..!" Pengusaha : "Bisa apa?? kamu ngomong saja susah.. bagaimana mau menjadi sales?? Sedangkan sales itu harus pintar berbicara dan harus lancar...?" Gagap : "Baa..pak booleh coo..baa duulu saa..ya pas..ti bisa!!" Pengusaha : "Baik coba kamu jual 5 buku ini.. 1 jam kemudian kamu kembali." Gagap : "Baa..ikk Pak!!" Setelah satu jam Gagap kembali