Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2023

Diterima bekerja karena membersihkan toilet

Suatu hari ada sosok pemuda yang ingin bekerja di sebuah perusahaan. Dia melihat lowongan di sebuah website. Tanpa pikir panjang, pemuda tersebut langsung mengirimkan syarat-syarat ke email agar segera melalukan wawancara dan berharap diterima menjadi karyawan di perusahaan yang dituju. Singkat cerita, pemuda tersebut dipanggil untuk melakukan sejumlah tes-tes dasar sebagai syarat menjadi karyawan. Ternyata yang mendaftar jumlahnya mencapai ribuan orang, dan merasa ia tak layak bekerja di sini karena kapabilitas saingan yang melamar jauh lebih hebat dibandingkan pemuda tersebut. Wawancara dimulai jam 8 pagi sampai malam hari, mengapa selama itu? Karena yang mendaftar ribuan orang, maka kemungkinan prosesnya bisa berjalan sangat lama. Tepat jam 2 siang setelah pemuda tersebut makan siang, ia ingin membuang hajat di toilet perusahaan. Disebabkan ribuan orang yang lalu-lalang bolak-balik ke kamar mandi, alhasil ada salah satu wastafel di toilet bocor. Air keluar ke mana-mana. Beberapa ora

Tolongin Saya Tenggelam

Suatu hari seorang penyelam sedang melihat-lihat terumbu karang pada kedalaman 8 meter. Tiba -tiba ia melihat seseorang berada di sampingnya. Ia terkejut karena orang tersebut tidak memakai peralatan selam. Penyelam lalu turun lagi sampai ke kedalaman 15 meter. Ia terkejut melihat orang yang tadi di sebelahnya menyusulnya. Penyelam turun lagi, sampe 25 meter, eh orang yang tadi turut ngikutin sampai di 25 meter. Penyelam makin heran, dan ia mendekati orang tersebut sambil memberikan white board dengan pensil 2B-nya dengan tulisan: "Hebat bener kamu, gimana caranya samp ai ke kedalaman begini tanpa memakai alat selam?" Orang itu mengambil white boardnya dan menulis: "Tolongin, saya tenggelam !"   Ini persis sama dengan pepatah yang mengatakan rumput tetangga selalu lebih hijau. Kita merasa kok orang lain lebih hebat, kuat dan wah dibandingkan kita. Bisnisnya maju pesat, karirnya meningkat, atau usahanya berkembang cepat. Padahal, kita tidak pernah tahu apa y

Mau Melangkah enggak?

  Ada dua buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Kedua bibit itu saling berkomunikasi, b ibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menanamkan akarku dalam-dalam di tanah ini dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku juga ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.” Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang. Bibit yang kedua bergumam, “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah di sana sangat gelap? J ika kuteroboskan tunasku ke atas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku itu pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka dan siput-siput mencoba untuk memakannya? J ika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai

Sukses dengan Dua Pilihan

  Suatu hari seorang Raja mendapatkan hadiah 2 ekor anak rajawali. Raja senang sekali dan selalu memamerkan anak rajawalinya. Lalu dia berpikir, akan bagus sekali jika rajawali ini dilatih untuk terbang tinggi, tentu akan lebih indah lagi. Ia memanggil pelatih burung yang tersohor di negerinya untuk melatih dua rajawali ini. Setelah beberapa bulan, pelatih burung ini melapor kepada Raja. Seekor rajawali telah terbang tinggi dan melayang-layang di angkasa. Namun, seekor lagi tidak beranjak dari pohonnya sejak hari pertama ia tiba. Raja pun memanggil semua ahli hewan dan para tabib sakti untuk memeriksa rajawali kesayangannya ini. Namun tidak ada yang berhasil untuk MENYEMBUHKAN & MEMBUAT RAJAWALI INI TERBANG. Berbagai usaha telah dilakukan, akan tetapi rajawali ini tidak kunjung bergerak dari dahannya. Kemudian Raja mendapat ide untuk memanggil orang yang biasa ‘MELIHAT’ rajawali. Kemudian ia bertemu dengan petani yang sangat mengenal akan sifat rajawali dan Raja meminta bantu

Hati-hati dengan Berpikir Positif

  Mungkin diantara kamu, sudah melekat sebuah pernyataan tentang ‘sering-seringlah berpikir positif’ atau ‘berpikir apa yang kita inginkan’. Karena itu yang nanti kita akan dapatkan, sesuai apa yang kita harapkan!’ Betul? Yang setuju silahkan anggukan kepala! Baik terimakasih. Akan tetapi, kenyataannya. Ketika kamu memiliki konsep tersebut, apakah apa yang kamu inginkan tersebut selalu akan didapatkan? Belum tentu kan? Malah beberapa kali kejadian-kejadian tersebut tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Atau tidak sesuai apa yang kita pikirkan. Betul? Coba kita cek lagi, pernahkah enggak justru yang terjadi malah kebalikannya? Apa yang tidak kita inginkan malah mendapatkannya? Lho kalau begitu, apa yang salah dong dengan teori-teori yang selalu banyak motivator dengungkan, yaitu ‘Berpikirlah apa yang kita ingin kan, maka kamu akan mendapatkan sesuai apa yang diharapkan’. Hmm… membingungkan kah? Tapi kan kang Muvti juga motivator? Eh iya yah? Gini aja, kalau bingung berarti ta

Hikmah Empat Istri

Ada sebuah cerita menarik yang menurut saya Ruar Biasa maknanya. Kita bisa ambil hikmahnya dari cerita ini. saya kutip cerita ini dari internet. Begini cerita nya: Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri. Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya   harta dan kesenangan yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik   diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini. Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain. Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia   adalah istri yang sabar dan pengertian. Kapan pun pedagang ini   mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit. Sama