Skip to main content

Posts

Cuan Melalui Bisnis Literasi

Mengapa bisnis literasi? Memang dunia literasi ada cuannya? Setidaknya itu pertanyaan yang pasti ditanyakan oleh orang awam ketika membahas tentang Cuan melalui Bisnis Literasi. Betul kan? Sebelum menjawabnya, izinkan untuk sharing tentang beberapa tantangan di bisnis literasi : Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019. Total jumlah bahan bacaan dengan total jumlah penduduk Indonesia memiliki rasio nasional 0,09. Artinya satu buku ditunggu oleh 90 orang setiap tahun, sehingga Indonesia memiliki tingkat terendah dalam indeks kegemaran membaca. Padahal standar UNESCO minimal 3 buku baru untuk setiap orang setiap tahun. Berdasarkan data UNESCO, Indonesia dalam literasi dunia berada di urut
Recent posts

Sales Gagap Ahli Menjual Buku

Alkisah ada seorang Pengusaha yang baru memulai usaha baru untuk memasarkan Buku, karena dia membutuhkan karyawan, dia membuka lowongan kerja untuk dijadikan seorang sales. keesokan harinya, ternyata ada seseorang yang berbicaranya gagap datang untuk melamar menjadi seorang sales. Gagap : "Sese.. la..mat paagi.. Pak...!!!" Pengusaha : "Selamat pagi..." Gagap : "Saa ya.. lii.. hat di sii..ni bu..tuh karr..yaa..wann.. Pak??" Pengusaha : "Iya, saya butuh karyawan yang pandai dan bisa membuat laku buku-buku saya." Gagap : "Saa..ya bii..sa Pak..!" Pengusaha : "Bisa apa?? kamu ngomong saja susah.. bagaimana mau menjadi sales?? Sedangkan sales itu harus pintar berbicara dan harus lancar...?" Gagap : "Baa..pak booleh coo..baa duulu saa..ya pas..ti bisa!!" Pengusaha : "Baik coba kamu jual 5 buku ini.. 1 jam kemudian kamu kembali." Gagap : "Baa..ikk Pak!!" Setelah satu jam Gagap kembali

Memberikan Kebahagiaan

  Pada sebuah Seminar yang dihadiri sekitar 50 peserta, tiba-tiba sang Motivator berhenti memberikan materinya dan mulai memberikan balon kepada masing-masing peserta. Para peserta diminta untuk menuliskan namanya pada balon tersebut menggunakan Spidol, setelah itu semua balon dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam satu ruangan lain. Beberapa menit kemudian, sang Motivator meminta semua peserta masuk ke dalam ruangan tersebut untuk menemukan balon yang telah tertulis nama mereka, waktunya hanya 5 menit. Semua orang kemudian panik mencari balon atas nama mereka, hingga BERTABRAKAN satu sama lain, MENDORONG dan BEREBUT dengan orang di sekitarnya, sehingga terjadilah kekacauan. Waktu 5 menit pun berlalu dan tidak ada seorangpun yang berhasil menemukan balon atas nama mereka. Melihat hal tersebut sang Motivator hanya tersenyum, kemudian kali ini meminta peserta seminar untuk mengambil sembarang balon lalu memberikannya kepada orang lain yang namanya tertulis di balon itersebut. Ha

Rumus 3K untuk hidup membosankan

  Ketika saya kuliah dulu, ungkapan Mahasiswa sebagai agent of change , sudah menggema seantero kampus dan menjadi terminal lalu lalu-lalang di telingaku. Sudah tidak asing lagi kalimat itu, bahkan ketika ospek pun saya sudah dicekokkin lirik penyemangat sebagai seorang mahasiswa yaitu mahasiswa adalah agen perubahan. Perubahan menuju perbaikan dan pemberdayaan. Pertanyaan yang timbul dalam pikiran aku adalah, benarkah mahasiswa sebagai agent of change ? Pengertian perubahan (Change), adalah situasi dari kondisi A berubah ke kondisi B, atau secara gamblang kita sebut aja, kondisi dari tidak baik ke kondisi baik. Atau bahkan sebaliknya. Jadi kalau kondisi baik ke buruk juga perubahan yah? Iya betul. Pernahkah kamu menonton film ksatria baja hitam waktu kecil dulu? Ketahuan nih kang muvti umurnya berapa… Hehehehe… iya yah… Yang millenial mungkin enggak tahu sama sekali yah? Oke, akang jelaskan, ketika Kotaro Minami (nama pemeran utamanya) berubah menjadi ksatria baja hitam

Melangkah aja!

  Pernahkah kamu membayangkan disebuah daerah yang asing, tersesat dan tidak pernah sama sekali pergi ke sana? Pernah kang… Apa yang kamu pikirkan saat itu? Apakah langsung bertanya keseseorang yang mungkin dia lebih mengetahui seluk-beluk daerah tersebut? Atau kamu menggunakan feeling untuk terus berjalan dan melangkah? Pasti tanya sama seseorang yang lebih tahu kang. Oke, apapun jawabannya. Saya yakin, tugas kamu memilih dari sekian pilihan itu kan? Bertindak segera untuk menemukan tempat tujuanmu? Betul? Betul sekali kang… pokoknya harus nyampe. Yups, karena dengan hanya berdiam diri saja dan tidak melakukan apa-apa, kamu tidak akan ke mana-mana kan? Jelas lah… Cuma diam saja tidak berbuat apa-apa, maka tidak pernah sampai ke tujuan. Setuju kang. Bagaimana kalau kita analogikan hal tersebut dengan kehidupan nyata. Sadarkah kita bahwa sesungguhnya kita adalah mahluk asing di dunia ini? Kita adalah mahluk yang berkelana di kehidupan yang tidak pernah kita kenal se

Diterima bekerja karena membersihkan toilet

Suatu hari ada sosok pemuda yang ingin bekerja di sebuah perusahaan. Dia melihat lowongan di sebuah website. Tanpa pikir panjang, pemuda tersebut langsung mengirimkan syarat-syarat ke email agar segera melalukan wawancara dan berharap diterima menjadi karyawan di perusahaan yang dituju. Singkat cerita, pemuda tersebut dipanggil untuk melakukan sejumlah tes-tes dasar sebagai syarat menjadi karyawan. Ternyata yang mendaftar jumlahnya mencapai ribuan orang, dan merasa ia tak layak bekerja di sini karena kapabilitas saingan yang melamar jauh lebih hebat dibandingkan pemuda tersebut. Wawancara dimulai jam 8 pagi sampai malam hari, mengapa selama itu? Karena yang mendaftar ribuan orang, maka kemungkinan prosesnya bisa berjalan sangat lama. Tepat jam 2 siang setelah pemuda tersebut makan siang, ia ingin membuang hajat di toilet perusahaan. Disebabkan ribuan orang yang lalu-lalang bolak-balik ke kamar mandi, alhasil ada salah satu wastafel di toilet bocor. Air keluar ke mana-mana. Beberapa ora

Tolongin Saya Tenggelam

Suatu hari seorang penyelam sedang melihat-lihat terumbu karang pada kedalaman 8 meter. Tiba -tiba ia melihat seseorang berada di sampingnya. Ia terkejut karena orang tersebut tidak memakai peralatan selam. Penyelam lalu turun lagi sampai ke kedalaman 15 meter. Ia terkejut melihat orang yang tadi di sebelahnya menyusulnya. Penyelam turun lagi, sampe 25 meter, eh orang yang tadi turut ngikutin sampai di 25 meter. Penyelam makin heran, dan ia mendekati orang tersebut sambil memberikan white board dengan pensil 2B-nya dengan tulisan: "Hebat bener kamu, gimana caranya samp ai ke kedalaman begini tanpa memakai alat selam?" Orang itu mengambil white boardnya dan menulis: "Tolongin, saya tenggelam !"   Ini persis sama dengan pepatah yang mengatakan rumput tetangga selalu lebih hijau. Kita merasa kok orang lain lebih hebat, kuat dan wah dibandingkan kita. Bisnisnya maju pesat, karirnya meningkat, atau usahanya berkembang cepat. Padahal, kita tidak pernah tahu apa y